Pernah mendengar, Apa itu ekuitas? Ekuitas biasa dikenal dengan istilah equity. Yaitu bagian tertentu pemilik perusahaan dalam harta perusahaan. Ekuitas merupakan hak pemilik (owner) perusahaan atas aset yang perusahaan miliki setelah dikurangi kewajiban, liabilitas pada neraca. Biasanya ekuitas dihitung dengan rumus:
Ekuitas=Aset – Liabilitas
Standar akuntansi keuangan PSAK nomor 21 menyatakan bahwa ekuitas merupakan hak pemilik dalam harta perusahaan berupa selisih antara aset dan kewajiban. Secara prinsip ekuitas merupakan modal penyertaan pemilik usaha (owner) perusahaan.
Ekuitas bisa hanya dimiliki 1 orang atau beberapa orang saja.
Daftar Isi
Pengertian Ekuitas
Secara umum, ekuitas adalah harta kekayaan perusahaan. Untuk memahami lebih dalam apa itu ekuitas, kali ini kita akan belajar tentang pengertian ekuitas.
Baca juga: Apa Itu Branding? Jenis, Unsur, Tujuan dan Manfaatnya
Ada beberapa pengertian ekuitas menurut para ahli yang perlu kamu tahu. Berikut penjelasannya:
Freddy Samuel Kawatu
Dia menjelaskan bahwa ekuitas merupakan salah satu pos utama pada neraca pemerintah daerah selain aset dan kewajiban.
Bachtiar dan Nur Fadila
Mereka berdua menjelaskan bahwa ekuitas sebagai bentuk modal perusahaan. Nilai ekuitas dihitung atas aset perusahaan setelah dikurangi segala kewajiban. Sehingga ekuitas merupakan salah satu sumber dana perusahaan dari pemegang saham, pemilik perusahaan dan laba usaha dari hasil operasional perusahaan.
Jenis-jenis ekuitas
Pada praktiknya ada banyak jenis ekuitas yang berlaku pada sebuah perusahaan. Inilah beberapa jenis ekuitas yang perlu kamu tahu:
Modal Disetor
Modal ini merupakan sejumlah modal yang disetorkan oleh pemilik sebagai pemegang saham. Pemilik (owner) perusahaan adalah orang yang punya berkepentingan dengan perkembangan perusahaan dalam jangka panjang.
Secara umum modal disetor terbagi menjadi dua. Yaitu modal saham dan agio atau disagio saham.
Laba Ditahan
Laba ditahan ini biasa dikenal dengan istilah Retained Earning. Yaitu sejumlah dana yang bersumber dari hasil operasional perusahaan yang tidak dibagi kepada pemegang saham dan investor.
Selisih Modal
Adakalanya catatan pembukuan perusahaan mengalami koreksi. Sehingga ada nilai selisih lebih atau positif dalam pencatatan baru. Maka, nilai selisih masuk sebagai modal perusahaan.
Modal Sumbangan
Yaitu modal yang datang dari pihak lain tanpa meminta imbalan dan pengembalian. Mereka menyumbang perusahaan kita dana dalam jumlah tertentu karena merasa berterima kasih pada perusahaan kita.
Ada kemungkinan perusahaan kita pernah berjasa pada bisnis mereka. Sehingga mereka menganggap kita penyelamat bagi bisnis mereka. Sehingga mereka rela menyerahkan sejumlah uang tertentu pada perusahaan kita tanpa meminta imbalan apapun.
Tujuan Ekuitas
Ekuitas merupakan fondasi bagi sebuah bisnis. ibarat kita membangun rumah, maka kita membutuhkan fondasi yang kuat. Begitu juga dengan bisnis. Ketika kita ingin punya bisnis yang kuat jangka panjang, maka harus punya struktur modal ekuitas yang kuat.
Perbedaan Ekuitas dan Modal
Pada prinsipnya ekuitas dan modal sama yaitu kekayaan perusahaan. Baik kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan sendiri atau kekayaan orang lain yang disimpan perusahaan sebagai modal.
Nah, Anda penasaran apa perbedaan antara ekuitas dan modal ?
Modal adalah uang investor, pemilik usaha dan pihak ketiga yang suatu saat akan mereka ambil sesuai dengan kesepakatan.
Sedangkan ekuitas merupakan harta kekayaan perusahaan. Kekayaan perusahaan yang berasal dari retained earning (laba ditahan). Nilai harta ini akan bertambah bila perusahaan mengalami pertumbuhan profit setiap bulan. Ekuitas ini nilainya berpeluang turun, bahkan habis bila perusahaan mengalami kerugian. Saat terjadi kerugian usaha, kerugian ini otomatis mengurangi ekuitas perusahaan.
Jadi, sudah tahu kan, perbedaan antara ekuitas dan modal?
Contoh Ekuitas
Dari pembahasan penulis ini, Anda bisa tahu bahwa perusahaan tak bisa eksis tanpa ekuitas dan modal. Lantas apa saja contoh ekuitas perusahaan? Inilah beberapa jenis ekuitas pada perusahaan dan bisnis:
Ekuitas Pemilik Usaha (Owner)
Ekuitas pemilik usaha (owner) merupakan sejumlah uang tertentu yang mereka tanamkan oleh pemilik perusahaan dalam bisnisnya. Jadi, dia menjadi investor pada bisnis yang dia bangun. Nilai ekuitas ini biasanya di jelaskan dalam bentuk persentase kepemilikan saham. Semakin banyak persentase sahamnya, maka semakin kuat kedudukan dia dalam perusahaan. Jumlah ekuitas pemegang saham ini merupakan kewajiban perusahaan bagi pemilik usaha.
Ekuitas Pemegang Saham
Prinsip antara ekuitas saham dan pemilik saham hampir sama. Sama-sama penyertaan pihak ketiga pada perusahaan. Ekuitas pemegang saham seluruh keuntungannya akan masuk pada rekening pribadinya. Para pemegang saham tak ada dalam struktur manajemen usaha. Mereka hanya sebagai investor dalam sebuah bisnis.
Ekuitas Merek
Ekuitas merek merupakan kekayaan perusahaan yang tak berupa uang tunai (cash) atau berupa modal lain. Tetapi ekuitas merek merupakan kekayaan perusahaan yang tak berwujud intangibel aset (aset tak berwujud). Yaitu aset perusahaan yang berupa brand, nama bisnis dan hak cipta. Adakalanya nilai aset tak berwujud ini melebihi aset fisik perusahaan. Sehingga banyak perusahaan yang menjual brandnya saat kondisi keuangan yang terpuruk.
Laporan Perubahan Ekuitas
Setiap bisnis dan perusahaan perlu melaporkan kondisi ekuitas perusahaan. Baik membuat laporan kepada pemilik usaha (owner), investor dan pihak publik. Laporan perubahan ekuitas menggambarkan keadaan keuangan perusahaan berapa kekayaan bersih perusahaan dalam periode waktu tertentu.
Laporan ekuitas dinyatakan dalam bentuk laporan perubahan ekuitas. Dalam laporan ini biasanya menyatakan penambahan ekuitas atau pengurangan ekuitas. Baik dari hasil operasional usaha atau dari suntikan dana pihak ke tiga (investor).
Tujuan Laporan Perubahan Modal
Tujuan utama membuat laporan perubahan ekuiltas adalah untuk mengetahui posisi modal perusahaan. Seberapa besar kewajiban perusahaan pada investor dan pihak ke
tiga. Sehingga perusahaan bisa tahu kapan kewajiban itu jatuh tempo dan menyiapkan solusinya.
Komponen Laporan Perubahan Modal / Ekuitas
Biasanya komponen penting yang ada dalam perubahan ekuitas adalah:
Saldo Awal
Dalam laporan ekuitas, saldo awal adalah saldo akhir dari laporan modal tahun sebelumnya. Seluruh aktivitas penambahan dan pengurangan mempengaruhi laporan ekuitas.
Laba Bersih
Dalam operasional usaha tujuan utamanya adalah mencari profit (laba). Tetapi dalam kenyataannya, adakalanya usaha mengalami kerugian dan laba. Keduanya tetap mempengaruhi laporan ekuitas.
Penerbitan saham baru
Laporan ekuitas juga menampilkan total saham baru yang masuk ke perusahaan.
Deviden
Hasil usaha perusahaan dibagi ke para investor. Pembagian ini dikenal dengan istilah deviden. Deviden dibagi sesuai dengan prosentasi kepemilikan saham.
Pengambilan Modal
Terkadang investor menarik dananya karena ada kepentingan. Penarikan dana ini otomatis mengurangi jumlah ekuitas perusahaan.
Baca juga: Cara Menjadi Brand Ambassador yang Bergaji Tinggi
Kesimpulan
Pengelola perusahaan perlu paham apa itu ekuitas. Sehingga dia tak akan menganggap bahwa modal pihak ketiga adalah kekayaannya. Ada banyak modal pihak ke 3 yang tertanam dalam bisnisnya sehingga usahanya mampu berkembang. Di antaranya adalah; modal investor, modal pemilik (owner) dan modal dari hasil laba ditahan.
Bila pengelola usaha memahami konsep ekuitas ini, maka dia bisa menyiapkan pencadangan dana bila sewaktu-waktu investor menarik dananya. Memang perusahaan punya aturan terkait dengan penempatan dana oleh pihak ke 3 pada perusahaan tetapi bila mereka merasa benar-benar membutuhkan dana segar, maka mereka rela tak dapat deviden bahkan rela membayar penalti untuk bisa menarik dananya.